..:: Welcome To My Blog ::.. http://nipuisisaya.blogspot.com/ My Puisi .. :: Terimah Kasih Atas Kunjungannya

Dirimu Dan Dirinya


Disaat kau hadir di sisiku
Aku rasanya tenang dan damai
Saat kau menyentuh diriku
Rasaku bergetar
Bagaikan dawai
Tapi… saat dia ada di hadapanku
Jantungku bergetar
Tiada hentinya
Saat dia ada di dekatku
Aku ingin menyentuh da.
Mendekapnya
Aku bingung……..
Kau s’lalu ada di hatiku
Namun dia pun ada di hatiku
Kau kuasai
Jantung bagian kiriku
Dan dia kuasai jantung
Bagian kananku
Kini kusadari….
Aku mencintai dirimu dan
Dirinya…
Hanya kesejatian yang menunjukkannya

Jangan Usik Kesendirianku



terasa olehku hadirmu
mengusik raut wajah
walau pena menarik di depanku
lembaran putih membentang
menanti goresan
semua ku acuh
suatu rasa tumbuh menyelip dihati
cinta….. mungkinkah itu
kuharap hanya ilusi
yangkan lenyap seketika
namun……….
Jujujr ku tak berdaya
Cinta kini mengusikku
Oh cinta……
Jangan menyapaku
Menjauhlah bersama kepalsuanmu
Deretan kitab masih bercand dengan ku
Cinta……….
Jangan usik kesendirianku
Yang kini mengukir prestasi
Ku tak mau karenamu
Ku lalai membangun cita-citaku

Dendam



Dendam yang dulu
Telah aku kubur sangat sangat dalam
Kini telah hidup kembali
Tak tahu kapan lagi

Api rasanya merana
Ada api yang mengejarnya
Kian hari kian lama
Kian membara
Perlahan – lahan ……
Tapi terasa terbakar
Dendam itu
Mengejarku lagi
Yang telah berlalu
Tek pernah ku bayangkan
Kini mencariku lagi

Hati Yang Luka



Janji adalah hutang, dan
Senyum adalah ibadah
Tapi, engkau telah menghianati
Janji janji itu dengan senyuman palsu
Namun, hati yang penuh dengan harapan
Kini rapuh bagaikan daun yang kering
Dan butiran-butiran kristal dipipi
Yang mengalir tiada hentinya menemani
Hati yang luka
Kini kukan mengubah janji yang
T’lah terikrar itu menjadi sebuah
Ukiran indah dalam kalbu

Pupus



Harapan ku pupus
Hilang dalam sekejap mata
Sempurnanya kabahagiaan itu telah musnah
Terkubung bersama bayang-bayang indah

Kapan lagi diriku menebar senyum pada mereka
Berjalan menari diiringi dengan nyanyianku
Kapan air mata ini akan mengering
Kapan
Apa yang akan kukatakan pada semua orang

Ku hanya bunga dalang
Tiada kekuasaan dan kedudukan
Ku hanya ingin menebar kebahagiaan
Menanam cinta dan kasih sayang

Terlambat



langkah tidak dapat di percepat
angan tak bisa di lepas
rindu semakin mengembang
suara berhenti sesaat
ayunan fikir sulit untuk diangankan
mengejar langkah yang sedang cepat
berteriak sebentar
meminta untuk terdiam
tapi tak mampu terdengar
meski alunan suara bergelar
tetap saja langkah itu
semakin lama, semakin cepat
ternyata aku terlambat
mengejar dia yang jauh
meminta dia kembali
terlambat sudah nyali ini

Di pagi menanti maafmu

Pagi menggantung indah
Semburan senyum menarik jelita
Khayal membumbung menuai asa
Tebir hitam terkuak musnah
Mentari mengintip dedaunan yang hijau
Kicau burung memiris jiwa
Perlahan……………
Tapi pasti
Kau menjauh pergi
Diam…..nista…..caci….dan maki
Lupakan semua itu
Ku harapkan maafmu
Demi akhiratku.
 
Puisi Saya © 2011 Templates | s3ns3